Kira-kira apa yang membuat
seseorang bisa lebih sukses dalam pekerjaan dan kehidupannya dari pada orang
lain?
Jawabannya adalah EQ-nya...
Meskipun IQ dan Etos Kerja dinilai sebagai faktor penting, namun ada hal lain yang juga mempengaruhi dan tak kalah penting, yaitu Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient). Sebelum kita mengetahui ciri-ciri EQ, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Emotional Quotient.
Secara garis besar dan pemahaman yg mudah,,,,EQ merupakan kemampuan seseorang untuk Memotivasi diri sendiri, Bertahan menghadapi frustasi, Mengendalikan dorongan hati (Kegembiraan, Kesedihan, Kemarahan, dan lain-lain) dan Tidak melebih-lebihkan kesenangan, serta mampu mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres pada dirinya.
Kalau IQ umumnya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis, dan diasosiasikan dengan otak kiri. Sementara, EQ lebih banyak berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan). Emosi dalam makna dan arti yang paling Harfiah, didefinisikan dalam Oxford English Dictionary sebagai setiap Kegiatan atau Pengelolaan pikiran, Perasaan, Nafsu dalam Setiap keadaan mental yang Hebat atau Meluap - luap.
Berikut ini 14 tanda yang dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosional,
dilansir Huffington Post...
Jawabannya adalah EQ-nya...
Meskipun IQ dan Etos Kerja dinilai sebagai faktor penting, namun ada hal lain yang juga mempengaruhi dan tak kalah penting, yaitu Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient). Sebelum kita mengetahui ciri-ciri EQ, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Emotional Quotient.
Secara garis besar dan pemahaman yg mudah,,,,EQ merupakan kemampuan seseorang untuk Memotivasi diri sendiri, Bertahan menghadapi frustasi, Mengendalikan dorongan hati (Kegembiraan, Kesedihan, Kemarahan, dan lain-lain) dan Tidak melebih-lebihkan kesenangan, serta mampu mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres pada dirinya.
Kalau IQ umumnya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis, dan diasosiasikan dengan otak kiri. Sementara, EQ lebih banyak berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan). Emosi dalam makna dan arti yang paling Harfiah, didefinisikan dalam Oxford English Dictionary sebagai setiap Kegiatan atau Pengelolaan pikiran, Perasaan, Nafsu dalam Setiap keadaan mental yang Hebat atau Meluap - luap.
Berikut ini 14 tanda yang dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosional,
dilansir Huffington Post...
- Penasaran terhadap orang-orang yang tak kamu
kenal.
Apakah anda suka bertemu dengan orang baru? Atau secara naluriah cenderung mengajukan banyak pertanyaan pada seseorang yang baru Anda kenal? jika demikian, Agan termasuk memiliki Highly Empathetic People (HEPs). HEPs merupakan salah satu komponen utama kecerdasan emosional. HEPS atau orang-orang yang sangat empatik diketahui sangat selaras dengan segala kebutuhan dan perasaan orang lain. Mereka juga selalu bertindak dengan cara yang sensitif terhadap kebutuhan tersebut dan benar-benar tertarik untuk belajar lebih banyak tentang orang lain. Penasaran terhadap orang lain juga merupakan salah satu cara menumbuhkan empati. "Penasaran memperluas empati kita ketika berbicara dengan orang asing, sehingga mengubah pandangan kita terhadap dunia yang berbeda dari diri sendiri," ungkap Roman Krznaric, penulis 'Empathy: A Handbook For Revolution''. - Mampu
menjadi pemimpin yang baik.
Pemimpin yang luar biasa memiliki satu kesamaan. Di samping memiliki bakat, etos kerja yang kuat dan ambisi, mereka juga memiliki kecerdasan emosional tingkat tinggi. Dalam penelitiannya, seorang psikolog bernama Daniel Goleman membandingkan orang-orang yang unggul dalam peran kepemimpinan dengan mereka yang kemampuannya rata-rata. Ia kemudian menemukan bahwa hampir 90% dari perbedaan mereka adalah karena adanya kecerdasan emosional yang tinggi. "Semakin tinggi pangkat seseorang, maka ia dianggap memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi," pungkas Goleman. - Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Tak semua orang memiliki kesadaran diri yang jujur tentang dirinya sendiri. Orang yang memiliki kecerdasan emosional tahu bagaimana cara untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sendiri, serta mampu menganalisis bagaimana cara bekerja paling efektif menghadapi keduanya. Menurut Goleman, kesadaran ini melahirkan kepercayaan diri yang kuat dan itulah faktor utama sebuah kecerdasan emosional. - Mampu fokus dan memperhatikan sesuatu.
Apakah anda mudah terganggu oleh hal lain saat sedang fokus terhadap sesuatu? Jika ya, maka anda bisa semakin jauh dari pencapaian kecerdasan emosional diri Agan sendiri. Kemampuan untuk menahan gangguan dan tetap fokus menurut Goleman adalah rahasia besar kecerdasan emosional.
"Kemampuan Anda untuk berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang Anda lakukan, misalnya tak lantas membaca pesan teks saat sedang bekerja menunjukkan seberapa baik kecerdasan emosional Anda," tuturnya. - Tahu
alasan mengapa kamu merasa marah.
Kita semua tentu mengalami sejumlah fluktuasi emosional sepanjang hari dan sebagian dari kita bahkan tidak tahu apa penyababnya.
aspek penting dari kecerdasan emosional dalam hal ini adalah kemampuan untuk mengenali darimana emosi anda berasal dan untuk apa anda merasa marah.
Orang yang cerdas secara emosional akan mengambil langkah mundur dari emosi, 'melihat' apa yang mereka rasakan, dan memeriksa efek emosi mereka sendiri.
- Mampu membaur dengan banyak orang.
Menurut Goleman, mampu berteman dan membuat hubungan persahabatan yang efektif merupakan salah satu tanda seseorang memiliki kecerdasan emosional. - Peduli dan menjadi orang yang bermoral.
Salah satu aspek dari kecerdasan emosional adalah identitas moral, yang berkaitan dengan sejauh mana kita peduli terhadap kondisi orang lain. Jika Anda termasuk seseorang yang peduli tak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada orang lain dan lingkungan sekitar, maka Anda mungkin memiliki kecerdasan emosional yang baik. - Selalu mau membantu dan memperhatikan orang
lain.
Jika kamu selalu memperhatikan orang lain, apakah dengan menyapa seseorang atau membantu lansia menyeberang jalan, anda menunjukkan sebuah kecerdasan emosional. Sebab banyak dari kita, sebagian besar waktu benar-benar fokus hanya pada diri sendiri.
"Ada sesuatu dari diri sendiri yang mampu melakukan penyerapan lingkungan dan tahu kapan waktu untuk memperhatikan orang lain dengan empati dan kasih sayang," kata Goleman. Menjadi lebih sadar dan memperhatikan lingkungan dikatakan oleh Goleman termasuk dalam ciri sebuah kecerdasan emosional.
- Pandai membaca ekspresi wajah orang lain.
Dinyatakan kembali oleh Goleman, mampu merasakan perasaan orang lain adalah salah satu bagian penting dari memiliki kecerdasan emosional yang baik.
- Setelah
gagal, mampu bangkit lagi dengan segera.
Bagaimana anda menerima kegagalan dan cepat bangkit kembali menunjukkan bagaimana kecerdasan anda secara emosional.
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tahu bahwa meskipun gagal, namun hidup harus terus berjalan. Dengan kata lain, ketika mereka mengalami kegagalan atau kemunduran, ia mampu bangkit kembali dengan cepat. Hal ini karena mereka memiliki kemampuan untuk mengalami emosi negatif dan mengontrolnya dengan baik. - Mampu
menilai karakter orang lain.
Orang dengan kecerdasan emosional yang baik selalu bisa mengenal karakter orang lain sekaligus menilainya. Mereka dianggap memiliki intuisi yang baik terhadap penampilan seseorang. - Mau
mengikuti kata hati.
Cerdas secara emosional berarti Anda merasa nyaman untuk mengikuti kata hati Anda sendiri. "Jika Anda yakin dan percaya terhadap intuisi Anda, maka Anda termasuk memiliki kecerdasan secara emosional," tegas Goleman. - Memiliki
kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
Apakah anda selalu ambisius dan pekerja keras? Jika Agan memiliki motivasi diri yang sangat baik, mampu memusatkan perhatian dan selalu fokus mengejar tujuan Agan, maka Agan bisa dikatakan memiliki EQ yang baik. - Tahu
kapan harus berkata 'TIDAK'
Menurut Goleman, ini berarti Anda mampu mendisiplinkan diri sendiri dan menghindari kebiasaan yang tidak sehat. Orang yang cerdas secara emosional umumnya mampu menoleransi stres dan bahkan mampu mengendalikan keinginan mereka sendiri.
Source : www.health.detik.com